Evaluasi Fungsi Fasilitas Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Trans Koetaradja (Studi Kasus : Koridor 2B-Pusat Kota Menuju Ulee Lheue)

Authors

  • rifki hidayat Universitas Muhammadiyah Aceh Author
  • Wahyuni Wahyuni Universitas Muhammadiyah Aceh Author
  • Muhammad Reza Universitas Muhammadiyah Aceh Author

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v13i2.202

Keywords:

Fungsi Halte, Trans Koetaradja, Metode Analythic HIerarchy Process

Abstract

Seiring perkembangan zaman dan jumlah populasi penduduk yang semakin meningkat terkhusus pada Kota Banda Aceh maka pemenuhan kebutuhan moda transportasi semakin tinggi. Trans Koetaradja adalah sebuah sistem transportasi massal berbasis bus yang beroperasi sejak tahun 2016 di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana bobot fungsi kinerja fasilitas Halte pada Rute Koridor 2B Pusat Kota – Ulee Lheue Kota Banda Aceh berdasarkan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Adapun tujuan dari penelitian ini  untuk mengetahui bobot fungsi fasilitas Halte pada Rute Koridor 2B Pusat Kota – Ulee Lheue Kota Banda Aceh dan manfaat dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi terkait pengaruh fasilitas Halte pada Rute Koridor 2B Pusat Kota – Ulee Lheue Kota Banda Aceh,. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menganalisis data penyebaran kuesioner dari 26 responden yang digunakan pada penelitian ini untuk menentukan bobot atau nilai optimal untuk setiap Rute Koridor 2B. Hasil dari penelitian ini menjadi tolak ukur bagi Dinas Perhubungan di Kota Banda Aceh dalam menciptakan kenyamanan pengguna angkutan umum terutama bagian fasilitas pada angkutan umum. Hasil penelitian diketahui bahwa dari subkriteria Identitas halte,rambu petunjuk, dan lampu penerangan, fasilitas pendukung mempunyai bobot 100,00% dan fasilitas utama  0,00%, sedangkan untuk subkriteria papan informasi trayek mempunyai bobot untuk fasilitas utamanya sebesar 97% dan fasilitas pendukung 3%  dan untuk subkriteria tempat duduk mempunyai bobot 100,00% untuk fasilitas utama sedangkan fasilitas utama pada koridor-2B dengan bobot 79,84% ,dan fasilitas pendukung  dengan bobot 20,16%.  Kesimpulan  pada penelitian ini keseluruhan fasilitas utama pada koridor-2B berfungsi dengan baik, hal tersebut dilihat dari bobot atau nilai optimal untuk setiap Rute pada Koridor 2B

Downloads

Published

31-12-2024

How to Cite

hidayat, rifki, Wahyuni, W., & Reza, M. (2024). Evaluasi Fungsi Fasilitas Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Trans Koetaradja (Studi Kasus : Koridor 2B-Pusat Kota Menuju Ulee Lheue). Tameh, 13(2), 116-128. https://doi.org/10.37598/tameh.v13i2.202