Evaluasi Kinerja pada Ruas Jalan Hasan Saleh Neusu Kota Banda Aceh

Authors

  • Wahyu Andira Wahyu Universitas Muhammadiyah Aceh Author
  • Tamalkhani Syammaun Universitas Muhammadiyah Aceh Author
  • Rifki Hidayat Universitas Muhammadiyah Aceh Author

DOI:

https://doi.org/10.37598/10.37598//tameh.v14i1.201

Keywords:

Hambatan Samping, Derajat Kejenuhan, Kinerja Jalan, Tingkat Pelayanan

Abstract

Salah satu lokasi rawan kemacetan di Kota Banda Aceh adalah ruas Jalan Hasan Saleh, Kecamatan Baiturrahman, yang merupakan pusat perbelanjaan berupa pasar tradisional dan kawasan pertokoan. Faktor seperti parkir di tepi jalan (On-Street Parking) dan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) menyebabkan berkurangnya kapasitas jalan, diperparah oleh peningkatan volume kendaraan yang menurunkan kinerja ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja lalu lintas dalam kondisi eksisting dan mengevaluasi tingkat pelayanan di ruas Jalan Hasan Saleh menggunakan metode (MKJI) 1997). Hasil penelitian menunjukkan volume lalu lintas puncak terjadi pada hari Minggu pukul 17.00–18.00 WIB sebesar 1254 smp/jam, serta pada hari Sabtu dan Senin pukul 07.00–08.00 WIB masing-masing sebesar 1369 smp/jam dan 1576 smp/jam. Hambatan samping tertinggi tercatat pada hari Senin sebesar 1010 kend/jam (kelas sangat tinggi/very high). Berdasarkan indikator Level of Service (LOS), nilai derajat kejenuhan tertinggi tercatat pada hari Senin dengan DS = 0,78, tergolong dalam kelas C menurut MKJI 1997, yang menunjukkan arus stabil namun dipengaruhi oleh volume lalu lintas. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja jalan di kawasan tersebut.

Author Biographies

  • Tamalkhani Syammaun, Universitas Muhammadiyah Aceh

    Program Studi Teknik, Fakultas Teknik

  • Rifki Hidayat, Universitas Muhammadiyah Aceh

    Program Studi Teknik, Fakultas Teknik

Downloads

Published

30-06-2025

How to Cite

Wahyu, W. A., Tamalkhani Syammaun, & Rifki Hidayat. (2025). Evaluasi Kinerja pada Ruas Jalan Hasan Saleh Neusu Kota Banda Aceh. Tameh, 14(1), 33-43. https://doi.org/10.37598/10.37598//tameh.v14i1.201