MODEL MANAJEMEN KEBENCANAAN DI SMAN 1 LHOKNGA:REFLEKSI 20 TAHUN PASCA-TSUNAMI ACEH
Keywords:
Penanggulangan bencana, kesiapsiagaan, tsunami Aceh, SMAN 1 Lhoknga, pendidikan, evaluasiAbstract
Penelitian ini mengkaji model penanggulangan bencana SMAN 1 Lhoknga yang
mencerminkan 20 tahun setelah tsunami Aceh tahun 2004. Peristiwa tsunami memberikan
dampak yang signifikan terhadap sektor pendidikan, termasuk di SMAN 1 Lhoknga yang
mengalami kerusakan dan tantangan fisik. Operasional sekolah telah dipulihkan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas model penanggulangan bencana
yang diterapkan di sekolah, mengidentifikasi pembelajaran selama 20 tahun terakhir, dan
memberikan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. Pendekatan penelitian ini
melibatkan peninjauan kebijakan dan prosedur penanggulangan bencana di sekolah dan
penerapan program kesiapsiagaan seperti simulasi bencana, latihan evakuasi, dan
pendidikan bencana. Selain itu, studi ini juga mempertimbangkan kolaborasi dengan
pemangku kepentingan eksternal seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan
masyarakat lokal. Meskipun hasil evaluasi menunjukkan bahwa SMAN 1 Lhoknga telah
berhasil melaksanakan berbagai program kesiapsiagaan yang efektif, namun ada beberapa
hal yang memerlukan perbaikan, khususnya terkait infrastruktur dan pendidikan
kebencanaan yang berkelanjutan. Studi ini menyimpulkan bahwa mengintegrasikan
manajemen bencana ke dalam kurikulum dan kolaborasi yang kuat antara sekolah dan
masyarakat merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Rekomendasinya mencakup peningkatan fasilitas darurat, pelatihan berkelanjutan bagi guru
dan siswa, dan penguatan jaringan kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan.
Singkatnya, kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan elemen kunci dalam
meminimalkan dampak bencana dan menjaga keamanan siswa dan staf. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi pencegahan bencana yang efektif di sekolah lain