ANALISIS KERENTANAN FISIK BANGUNAN DI KABUPATEN BIREUN EARHQUAKE VULNERABILITY ANALYSIS
Keywords:
Kerentanan Fisik, Potensi Bencana, Multi Criteria Decision AnalysisAbstract
Bireuen adalah Kabupaten yang memiliki sejarah kejadian berbagai bencana seperti banjir, longsor, gempa, cuaca ekstrim, dan gelombang pasang abrasi. Menurut laporan kinerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2019, terdapat indikator kinerja utama yang belum mencapai target, salah satunya adalah integrasi kajian risiko bencana dalam pembangunan daerah. Metode yang digunakan dalam menggabungkan seluruh komponen kerentanan, maupun masing- masing parameter penyusun komponen kerentanan adalah dengan metode spasial MCDA (Multi Criteria Decision Analysis). Kerentanan fisik terdiri dari parameter rumah, fasilitas umum (fasum), dan fasilitas kritis (faskris), yang dianalisis menggunakan metode MCDA sesuai Perka BNPB No. 2 Tahun 2012. Nilai kerentanan fisik diperoleh dari perhitungan nilai kerugian/kerusakan fasilitas fisik berdampak bahaya, dengan mengacu pada satuan harga penggantian kerugian untuk masing-masing parameter. Parameter rumah, yang merupakan jumlah rumah yang terdampak bahaya dan berpotensi mengalami kerusakan, sulit untuk diakses terutama di tingkat desa/kelurahan. Data jumlah rumah yang tersedia berasal dari Data Potensi Desa (PODES) Tahun 2008, dengan rata-rata jumlah penduduk dalam satu rumah sebanyak 5 orang.